Daun tak selalu berwujud daun,
batang juga begitu, tak selalu berwujud selayaknya batang pada umumnya. Itu
berdasarkan pemikiranku saat ini. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Apakah
masih ada anggapan seperti itu ?. memang dalam ilmu IPA aku sering di jelaskan
tentang pewarisan sifat dari orang tua. Pewarisan sifat itupun juga dapat di
pengaruhi factor dari luar. Itu yang terjadi pada diriku saat ini. Sifat yang
berbeda dari kedua orang tuaku . aneh ya ? apa aku ini anak adopsi ? tapi hasil
tes AND sama persis dengan ayahku . mungkin itu semua factor dari luar. Maka
dari itu aku berpendapat bahwa daun tak selalu berwujud daun. batang tak selalu
berwujud batang.
Pagi pagi sudah di uji kesabaranku.
Ya seperti biasa aku di marahi ibuku. Makanan sehari hari sampai sampai menjadi
tambahan aktivitasku. Cuci piring , jemur baju, terlambat datang ke sekolah, di
hukum pak agus satpam, dapat point tambahhan sampai sampai pointku numpuk
mendekati 20 hanya karena terlambat sekolah. Huffffftttt nasibbb nasibbb kurang
10 point lagi orang tuaku akan di panggil ke sekolah. Di skors ? di hukum ??
enggak efek dalam kehidupanku. Memang aku anak perempuan, tapi jangan salah
fikir aku anak yang cerdik dalam membuat alasan, tapi selalu ketahuan berbohong,
aku anak lumayan pandai bahasa jerman, matematika samapai IPS tapi itu semua
dulu sebelum aku belajar meninggalkan dunia pendidikan menjadi seorang yang tak
bermanfaat kata ibuku. Terdengar jelas di telingaku sontak lebih malas lagi aku
menimbah ilmu. Rasanya ingin bolos sekolah tiap hari.
Di rumah sempit ini tinggal ibuku ,
ayahku dan aku. Tapi itu 3 tahun yang lalu sekarang hanya ada 2 ekor angsa
hitam. Aku dan ibuku. Keluarga kami broken lebih enak di dengar cerai. 3 tahun
lalu aku mengalami depresi berat hanya dapat menangis di dalam kamar dan
membeli obat obatan yang tak berguna dengan harga relative murah. Itulah anak
Indonesia sekarang tercermin pada diriku 3 tahun lalu. Tapi sekarang sudah
berkurang kebiasaanku ini. Kebiasaan mengkonsumsi obat obatan yang seharga
gopek.
Petualanganku di mulai
hari ini. Karena aku lulus SMP dengan nilai yang sangat sangat memuaskan bagiku
yaitu 24,00 . hamper tidak lulus tapi tuhan sayang denganku jadiiiii di kasih
deh tulisan LULUS di ijasahku.
Hari ini aku masuk SMA tunjunang 2 dengan berseragam olahraga
memakai topi kardus roti, di kuncit 4 memakai pita selayaknya orang GILA. Ya
hari ini MOS yang di dampingi kakak OSIS setengah miring otaknya , biasa aku
sebut seperti itu. Kakak kelas ku tergolong anak LABIL dengan bahasa sedikit
LEBAY. Sepertinya aku juga sedikit tertular virus itu. Oke, aku punya teman
cowo cupu berkacamata tinggi besar yang penting bukan gendruwo , tapi masih
berwujud manusia namanya bagus. Dia pinter banget, heranku kenapa bagus dekat
dekat denganku ? jangan jangan…… naksir anak linglung , alias aku. Bel
istirahat berbunyi calon anak anak gila dalam tahap MOS di giring ke kantin
untuk makan. “bagus lu kagak mau makan ? gue bawa roti nih ?” tunjukin roti
roma ke muka bagus . “kaga deh, gue lagi puasa.!” Di tolaknya roti dari ku. “
hahahahaha puasa apa lu ? puasa rebo kemis ? ade ade aje lu “ dengan wajah
menantang aku bertanya kembali. “ apaan sih lu ? dasar lu OON ‘ gue puasa daud
!! tau gak lu ! emang tuh wawasan lu kurang “ wajahnya memerah seketika.
Langsung saja aku terdiam menjauh menjauh . brooookkkk jatuh deh karena pagar
belakang yang aku tabrak. Haduhh jadi malu .
“adek adek selamat makan ya kakak
juga mau makan. Jangan lupa berdoa ya” kata kakak OSIS yang paling genit. Berdirilah
aku menghadap kakak osisku dengan wajah jengkel di buatnya pada MOS hari ini .
“apa ? adek adek ? emang lu pernah nikah sama abang gue ?” sontak seketika
semua yang ada di ruangan tertawa terbahak bahak samapai si dodo yang kencing
di celana. “apaan sih kamu ? ayo pergi” bagus menarik bajuku agar segera keluar dari kantin . bagus hanya
terdiam, aku juga diam, tak berkata sepatah dua patah kata di buatnya. Tapi
semua itu hancur seketika aku kentut di sebelah bagus. Wajahnya memerah menahan
tawa . sebenarnya ini bukan ajang tahan tawa tapi kenapa wajah bagus seperti
orang yang di tantang saat acara tahan tawa. “lu mau ketawa ya ketawa aja, kaga
apa apa kok. Hehehehehe “ tertawa kencang yang sangat sekali keluar dari mulut
bagus . “ pertama kali gue dapat teman seaneh elu dalam masa pendidikan gue sampai
saat ini” . bagus mulai bercanda denganku. Sambil seolah jadi pereman kamar
mandi di depan pintu samapai bel pulang berbunyi. Kami segera berlari keluar
halaman sekolah . seperti biasa aku menaiki angkutan umum, sedangkan bagus
menaiki sepeda moto milik bapak tirinya. “ayo gue anter samapi rumah?” tawaran
bagus kepadaku. “kaga deh gus nanti gue mau mampir ke apotik untuk beli obat
gopek “ jawabku cengar cengir dengan wajah tanpa dosa. “ apa obat gopek ? apaan
tuh ? obat aborsi ?” tanyanya penasaran . “ ngawur lu, bukan cuman obat ngefly
“ aku lari kencang dari pandangan bagus.
Menjelang malam aku duduk di teras
rumah. Ibu menghampiriku . kami membicarakan tentang MOS di sekolah baruku. Ya
terus terang aku ceritakan semuanya tanpa sensor kepada ibuku. Ibuku hanya
dapat menasehati kali ini ibuku tidak memarahiku karena dia sedikit sakit gigi.
Dan tak lupa aku ceritakan teman baruku bagus kepada ibuku . setelah aku
bercerita ibuku memndangku lama sekali. Jadi aku sedikit salah tingkah di
pandang ibuku . “kenapa sih bu ? ibu naksir aku ? hehehehe “ tanyaku kecentilan
“ dasar anak ngawur , ibu masih normal “ jawab ibu sontak “ kamu lagi naksir
bagus ya ? jawab jujur ? bagus anak cupu itu yang kamu ceritakan pada ibu tadi
?” ibu bertanya mengejar jawaban dariku . “ apa sih bu , aku gak suka anak cupu
berkaca mata bu , bagus kan seperti genderuwo bu . gede banget “ jawabku dengan
sedikit gugup dan akhirnya ku tinggalkan ibu.
Sejuknya embun pagi, sedingin kutub
selatan di desaku ini banyak pohon pohon mulai bangun dari tidurnya. Pagi ini
akhir dari MOS sekolahku . pelepasan semua aktribut MOS tetapi masih memakai
baju tentunya. Aku berangkat menaiki mobil berwarna kuning dengan berdesak
desakan . maklum harus berbagi dengan orang lain, kita kan orang yang sosial.
Tiba di SMA ku, besalaman dengan guru guru dan di lontarkan kata kata selamat
sudah melewati masa masa MOS sampai hafal di telingaku. Hari ini aku masuk
dalam kelas IPA X8 sedangkan si bagus IPA X1 . ya kelas kami jauh sekali
jaraknya. Di kelas aku duduk sendiri tanpa teman mungkin itu teasa lebih nyaman
bagiku. Tanpa berbincang bincang karena seluruh teman di kelasku anti dengan
bocah linglung selayaknya aku. “Ok fine no problem tanpa temen, gue juga dapat
hidup” ngomong ngomong sediri di dalam batin yang terasa sedikit trsiksa. itu
prinsipku yang kedua .
Di kelas masih belum ada pelajaran.
Di kelas hanya ada anak anak yang lebay ngobrol dan bergosip. Serasa gerah di
kelas, jalan akhir aku keluar kelas menuju perpustakaan entah kenapa jiwa ku
terpanggil untuk menuju perpustakaan seperti yang sering aku lakukan 3 tahun
lalu. Di perpustakaan suasana sepi sekali hanya ada suara seorang berbisik
bisik dalam berkomunikasi. Ya aku pilih pilih buku yang aku suka . tidak terasa
aku memegang buku jar of hearts karya baliyun ternyata tanganku disentuh seorang
anak laki laki . Menoleh sedikit ke kanan ternyata benar dugaan ku si bagus.
“lho lu kok di sini? Ternyata anak linglung juga suka ke perpustakaan ya “
tanyanya dengan volume suara kencang “susttttt gue kesini cuman pingin baca
buku doang, gerah di kelas cuman ada AC gossip doang” jawabku dengan suara
berbisik di dekat telinga bagus, entah kenapa tersasa sedikit berbeda dari hari
hari kemarin . tersa lega sekali di hati setelah melihat wajah bagus. “oww oke
gue temenin lu baca buku ya bocah linglung” bagus tertawa kecil sambil menepuk
nepuk kepalaku . kami membaca sekitar 2 jam, mataku serasa hampir berpenyakit
minus . hahahaha . tapi terasa seru jika ada di dekat bagus. Bel pulang
berbunyi “oke bye bye gus gue balik ya”, “oke nanti aku tunggu di depan pintu
gerbang sekolah, gue anter lu sampe ke rumah” ujar bagus . ternyata ada
pengunguman penting di klas ku aku melihat dari kejauhan ada bu sugik masuk ke
kelasku, buru buru aku berlari sambil berteriak “ookkkeee”
Tin tin” ayo” bagus membawa motor
memakai helm tanpa merk. “oke ayo” jawabku . terasa nyaman di boncengya di
perjalanan kami hanya sedikit berbincang. Sesampai di rumah ternyata ibu tak ada,
mungkin ibu sedang bekerja di kantor dan belum pulang karena lembur. “makasih
ya gus lu baik banget “ ujarku tersenyum bahagia . “oke no problem” jawab bagus
“gue pulang ya, jaga diri baik baik, bye bye” bagus meniggalkanku. Ya aku
merasa sedikt bangga bisa kenal anak se pintar dan sebaik bagus. Membuka pintu
rumah aku merasa sesak tak karuhan , aku merasa ada yang mencekikku . hitam
gelap pandanganku . terbangun membuka mata selebar lebar terlihat ibuku
menangis khawatir di temani seorang perempuan rekan kerja ibu ku. Aku segera di
bawa ke rumah sakit dan di priksa sana sini. Apa hasil dari semua itu ? ibu tak
bercerita sedikitpun tentang penyakitku. Ya mungkin hanya asma.aku juga tak
takut dengan penyakitku yang ini. Ibu juga tak begitu khawatir. “kamu jangaan
kosumsi obat obatan lagi, dengar kata ibu.” Ibu menangis menatap mataku tanpa
daya ini. “aku enggak mengonsumsinya lagi bu, aku akan berubah seperti 3 tahun
lalu” memeluk tubuh kecil ibuku dengan
wajah kasian. “ ada apa sih bu sebenarnya ? aku sakit apa “ tanyaku tanpa
melepas pelukanku. “kamu itu sehat tidak ada apa apa tapi janji kepada ibu
untuk tak mengonsumsi lagi, janji ya nak “ ibu berkata dengan wajah
meyakinkanku. “iya bu aku janji”
Keesokan hari aku tak masuk sekolah.
Mungin sekarang teman teman sedang merayakan pesta tanpa kehadiranku di kelas.
Ya aku bagga punya teman langka seperti mereka. Tok tok tok . ada tukang bakso lewat
aku berniat membeli bakso membawa mangkuk keluar rumah. Membuka daun pintu
ternyata ada si bagus di teras berbincang bincang dengan ibuku. Aku keluar
rumah terlihat kedua itu kaget. si angsa hitam dan si beruang ketakutan
melihatku bak seperti pemburu saja aku ini. Bagus menatapku dengan penuh kasih
sayang “lu mau kemana ? beli bakso ? mana gue belikan jangan pergi sendiri gue
khawati dengan kondisi lu “ bagus menghampiri dengan wajah seolah tak terjadi
apa apa dalam perbincangan antara si angsa dan beruang. “kamu tidur aja nak,
ibu dan nak bagus nanti yang belikan” ibu dengan nada lemah lebut seperti pasir
di kali bahkan lebih lembut lagi.
Apa apaan sih ini ? aku bingung
dengan semua sifat ibu yang berbeda semenjak aku sakit. Ya sudah aku kembali
berbelok ke kanan menuju gagang daun pintu tanpa daya aku jatuh tak dapat
membuka mata terasa tak berdaya hanya terdengar teriakan ibu dan abang bakso
tanpa mendengar teriakan si bagus. Memang bagus orang tanpa omong. Tak ingat
lagi setelah kejadian itu, ternyata aku sudah ada di kamar dengan infus
menancap di tangan kiri ku di sertai alat bantu pernafasan yang di tancapkan di
hidungku. “apa apa an ini ? gue sakit apa sih gus ? risih deh!! sakit seperti
ini saja pakai infus segala” teriakanku kepada bagus. “sudah deh lu itu jangan
sok kuat diem lu apa gue tonjok lu anak HC sialan lu, cuman bikin orang deg deg
an , cuman bikin orang tanpa harapan sialan lu “ jawab bagus di sertai
tangiasan kesedihan. “ apa sih maksut lu ?” bingung sama tingkah beruang yang
satu ini . “gue itu bukan beri harapan palsu gus, gue suka lu, gue sayang lu”
jawabku keceplosan. Dasaaarrr anak labil. “apa lu suka gue ? beneran ? tapi lu
gak cocok sama gue . gue beruang rumahan sedangkan lu angsa hitam HC “ jawab
bagus sedikit membuatku tertawa “ gue anak HC ? bukan ! gue angsa hitam
rumahan. Enggak ulangi lagi kejadian deh 3 tahun lalu gus tenang aja lah “
jawabku menepuk nepuk kepala bagus biar ketularan pinter pikirku.
Jangkirk rumah ku sudah berbunyi
tandanya sudah jam 7 keatas . tok tok tok ibu membuka pintu ternyata teman
teman satu kelas ku datang. Tanpa membuang buang waktu ibuku segera menyuruh
semuanya duduk di ruang tamu. Ternyata si bagus yang membawa mereka kemari.
Dengan wajah dlongap dlongop aku kehabisan kata kata teman teman yang membenciku
, sekarang berubah berjuta juta derajat menjadi sangat perhatian denganku .
tanpa di sadari aku terasa lemas dan tak sadar kembali. Melewati sebuah
cerobong asap rumah tetapi berjalan melayang aku bertemu ayahku di sana
tersenyum dan berkata sesuatu yang tak aku dengar. Terbagun karena bau kentut
salah satu temanku yang paling gemuk ohhhhhhhhhh baunya . HOT banget, membuka
mata di sambut senyuman peri peri kecil dengan macam macam gigi yang ada. Tidak
bisa berkata apa apa aku hanya tertidur di temani bagus . temanku pulang
setelah aku tersadar . “bagus aku kenapa memangnya ?” tanyaku “tidak kamu
hanya” , “hanya apa gus?hanya memiliki kelainan di syarafku ?” perbincangan aku
potong sekilas “iya syarafmu sedikit rusak Karen obat gopekmu” jawab bagus
geregetan “ aku gak bisa sembuh gus ?, hanya di ranjang saja gus ? tidak bisa
sekolah gus ? tidak bisa membaca di perpustakaan denganmu gus ?” tanyaku terus
menerus “ sudah sudah lu bisa lakuin semuanya yakin sama gue , lu harus
tanggung jawab sama penyakit yang lu buat” keluar titik air dari matanya yang
kemudian aku usap dengan jariku lalu memegang tangan bagus “ aku akan berjuang
demi kamu kok gus, aku ingin hidup dengan kamu gus, tenang aja gus anak HC bisa
pacaran dengan anak rumahan” uajar ku menghibur sedikit “berjuang demi gue dan
semuanya yaaa, gue yakin pasti bisa” . ibu melihat aku berjanji kepada bagus
tenyata sudah di bawa ambulan datang kerumah . adegan romantis ala korea
selesai sudah. Aku di bawa di rumah sakit di periksa dan ternyata aku harus
menjalani cangkok sumsusm tulang belakang yang sama denganku .
Untuk pencegahan dokter memberiku
obat menghamabat rasa sakit yang harus di minum 3 jam sekali. Akhirnya
aktivitas sehari hari dapat aku jalani dengan menghilangkan jadwal omelan dari
ibu.terasa hambar dehhh kurang Hot. Hehehehehe. Aku berangkat sekolah dengan di
jemput bagus pulang juga dengan bagus samapai akhirnya aku tak kuat berjalaan
bagus juga yang menggendongku untuk masuk ke dalam mobil dan di bawanya ke
taman untuk mengirup udara segar. Tanpa dengan kata kata mulai berkurang
kebawelanku sebagai anak HC angsa hitam. Rutin setiap 1 minggu sekali keluar dengan
bagus untuk pergi ke taman dengan naik di atas kursi roda, mengesankan kisah
dramatis seperti orang yang hampir mati. “aku ingin hidup denganmu , aku ingin
mati karenamu, aku sanggup berbagi denganmu karena kamulah belahan jiwa ku aku
yakin kamulah cinta sejatiku. Hiduplah bersamaku dalam kesederhanaan kesendiran
melarikan diri dari kota setelah kamu oprasi cangkok sumsum denganku” bagus
berkata puitis sekali “ apa gus ? gue ? enggak usah gus gue bentar lagi juga
redup, kawat wolfram gue juga mau putus kok gus, jangan sia siain hidup lu gus,
tetap bersemnagat dalam hidup lu tanpa angsa hitam gus “ gue menitihkan air
mata tanpa henti. Bagus membawaku ke rumah sakit memriksa sumsumnya sama atau
tidak dengan sumsumku . setelah beberapa saat aku menunggu . ternyata hasil itu
menunjukan sumsum bagus sama persis dengan jenis sumsumku . besok kami membuat kesepakatan
oprasi . malam gelap di temani suara jangkrik seperti malam tanpa lampu di
mataku gelap tanapa ada bayangan sedikitpun . kring kring .”buuuuuuuuuu , ada
telefon “ teriakanku ibu tak menjawa aku angkat gagang telefon dengan penuh
perjuangan berjalan di bawah menggunakan tangan. Tak aku sangka ternyata itu
kabar duka ayah ku ayah ku sedang PDKT dengan penyakit koma di rumah sakit
hidupnya memiliki peluang kecil sekali , aku tak berarti tergeletak lemah di
depan televisi. Ibu menghampiriku dengan bergantian berbicara dengan polisi di
dalam telefon rumah. Ayahku mengalami kecelakaan dengan truk pengangkut kertas.
Tak lama kemudian Kami segera ke rumah sakit.sebelumya hari ini bertepatan
dengan jadwal oprasi sumsum dengan bagus . akhirnya kami tunda untuk
mengunjungi si tua yang sedarah denganku.
Dokter menyarankan agar sumsumku di
cangkok dari sumsum ayah ku karena dokter melihat semuanya akan berkahir jika
tertuda salah satu dari bagian ini. Memilih antar cangkok atau membatalkan
cangkok akan ada salah satu yang meninggalkan kehidupan dunia. “ambil sumsum
ayah nak, ayah berkoban demi kamu semua salah ayah nak ayah akan senang jika
ayah masih bergua di matamu ayah ingin kamu mempergunakan kesempatan ini”
ayahku menetihkan air mata kesedihan lalu aku melihat mata ayah ku membuka
terakhir kalinya. koma tanpa batas dengan detak jantung sangat lemah aku
putuskan mengambil hasil sumsum ayah ku . oprasi akan di jalani segera tanpa
menunda nunda jadwal kembali. Aku di antar bagus dan ibu menuju ruang bedah.
Membaca tulisan bedah saja aku sudah takut di buat keringat dingin karenanya.
aku tersadar dalam
kepuliahan. terbangun di sebelah bagus, dengan mendengar kabar duka dari ayahku
demi aku “itu pengorbanan ayah kamu, jangan menangis tetap tegar, kamu bisa kan
“ Tanya bagus melihat seorang anak HC angsa hitam kehilangan pandangan. aku
terdiam menangis tak karuan. Berduka yang mendalam hanya karena obat obatan gopek
yang aku beli.
1 tahun kemudian aku masih kelas X8
tetap tiggal di kelas yahhh si bagus kelas XI1 jadi adek kelas dong aku. Di
tinggal peri peri dengan macam macam gigi. Matahari bulan sudah dapat kulihat
jelas dalam keseharian Aku mulai menjalani aktivitasku rutin setiap hari dengan
beradaptasi memiliki anggota tubuh yang baru.
Karunia rahma arifin